Minggu, 17 Juli 2011

echinodermata

Kata Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos yang berarti duri dan derma yang berarti kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagi hewan yang kulitnya berduri. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum Echinodermata muncul di periode Kambrium awal. Terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
Kelompok Echinodermata hampir semua bersifat simetri radialketika dewasa dan umumnya memiliki kerangka dalam yang bersifat kapur dengan spina-spina. Kelompok ini meliputi bintang laut (kelas Asteroidea), Teripang atau mentimun laut (kelas Holothuroidea), Bintang Ular (kelas Ophiuroidea), landak laut (kelas Echinoidea), dan lilia laut dari kelas Crinoidea serta beberapa kerabatnya yang telah punah.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan ini kebanyakan hidup di dasar laut. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima).
Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggota echinodermata yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang.
2.1 Ciri umum Echinodermata

Filum Echinodermata secara umum hidup di laut dengan ciri utama memiliki kulit yang berduri. Tubuh bersimetri radial, hampir selalu pentamerous atau terbagi menjadi lima bagian. Tubuhnya triploblastik selomata dengan permukaan oral dan aboral yang jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubuh sedang sampai besar dan tidak ada ukuran mikroskopis.
Bentuk tubuhnya ada yang bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan sederhana yang bercabang-cabang. Permukaan tubuh agak halus tertutup lima ruangan secara simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulakral. Dinding tubuh terdiri atas epidermis disebelah luar, dermis di tengah, dan peritoneum di sebelah dalam.
Memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-lempengan yang membentuk cangkang, biasanya disebut theca atau test yang tersusun atas ossikula-ossikula kecil yang terpisah. Coelom dibatasi oleh peritonium yang ditempati oleh sistem pencernaan makanan dan reproduksi. Mempunyai pembuluh air atau sistem ambulakral yang terbuat dari tabung-tabung berisi cairan.
Echinodermata bergerak lambat dengan telapak tabung atau kaki pembuluh. Gerakanya diatur oleh sistem tekanan hidrostastis yang disebut sistem vaskular air yang berkembang dari coelom. Saluran makanan berupa tabung melingkar yang membentang dari mulut di permukaan oral sampai anus pada permukaan aboral atau oral (tergantung spesiesnya). Sistem sirkulasi atau sistem haemal (sistem darah) bersifat spesifik yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan lima satuan radier. Namun cairan dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir.
Pada Echinodermata tidak terdapat sistem respirasi dan sistem eskresi khusus. Respirasi terjadi melalui stuktur bervariasi, misalnya papula pada bintag laut, insang peristomial pada landak laut, bursa genital pada bintang ular laut, dan pohon respirasi kloakal pada mentimun laut. Fungsi ekskresi dilakukan oleh proyeksi atau penonjolan kulit yang disebut brank yang terdapat diantara papan kapur pada kulit. Memiliki sistem syaraf primitif yang terdiri dari cincin oral (jaringan seperti jala yang terkonsentrasi dalam tali syaraf ganglion) dan tali syaraf radier.
Echinodermata memiliki kelamin terpisah atau dioecious dengan beberapa perkecualian. Reproduksi biasanya seksual namun beberapa berkembangbiak secara aseksual atau regenerasi. Fetilisasi terjadi secara external di dalam air namun beberapa ada yang vivipar. Larva yang terbentuk bersimetri bilateral dan dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.

2.2 Habitat Echinodermata

Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Habitat umumnya di dasar laut, daerah pantai hingga laut dalam. Hewan ini termasuk hewan benthonic yang bergerak merayap di dasar perairan atau berdiam diri menunggu mangsa. Beberapa jenis banyak terdapat ditempat terbuka atau kurang tersembunyi dan ada pula yang senang bersembunyi di celah-celah karang.
Umumnya hidup soliter tetapi pada kondisi tertentu (sepeti menghindari matahari langsung atau pengeringan berlebih) beberapa individu mengumpul pada tempat tertentu untuk pertahanan diri. Melimpah pada permukaan yang keras, berbatu, berpasir atau didasar yang lunak. Sedangkan spesies yang lain ditemukan berada di dasar laut yang berbatu. Kebanyakan hewan Echinodermata adalah nokturnal yang aktif di malam hari.




2.3 Cara Echinodermata memperoleh nutrisi
Makanan echinodermata berupa kerang, plankton kecil serta bahan lainnya yang mikroskopis atau organisme yang telah mati. Echinodermata memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna. Saluran pencernaan (tractus digestivus) dimulai dari mulut berbentuk pentagonal (actinostoma) yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudia diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi.
Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua dengan ujung yang buntu. Makanan dibawa oleh lengan atau ditangkap oleh tentakel, kemudian dilewatkan sepanjang alur ambulakral dengan bulu-getar yang bergerak-gerak selanjutnya digiring oleh silia ke dalam mulut.
Beberapa spesies memiliki sebuah tangkai yang tumbuh dari cakram untuk melekatkan hewan pada substrat dasar, akibatnya mulut tetap di atas dan lengan-lengan seperti bulu menciptakan alat seperti jaring untuk menangkap dan mengangkut makanan ke mulut. Ada yang tidak mempunyai tangkai, atau menghilang waktu menjadi dewasa dan dapat menggerakkan lengannya untuk berpindah-pindah.
2.4 Fisiologi Echinodermata
Sistem Ambulakral
Sistem ambulakral terdiri dari canalis circumoralis (ring canal), canalis radialis (radial canal), canalis madreporicus (stone canal), ampulla dan podia (tube foot / kaki tabung). Ring canal merupakan pipa yang melingkari mulut pada permukaan oral skeleton. Ring canal bercabang menjadi lima canalis radialis yang masing-masing berjalan dalan suclus ambulacralis. Tiap canalis radialis berakhir sebagai tentakel pada ujung radius oral.
Tiap porus ambulakral terdapat pipa yang menghubungkan suatu kantong (ampulla) yang terdapat dalam radius dengan satu pipa buntu. Bentukan dalam suclus ambulacralis ini disebut podium. Tiap pipa penghubung ampulla dengan podium berhubungan dengan satu kanal radial. Pada ujung podium terdapat batil pengisap.
Pada dinding ampulla terdapat serabut otot melingkar. Bila berkontraksi, ampulla mengcil dan air di dalamnya dialirkan ke podium, sehingga podium memanjang. Pada dinding podium terdapat serabut otot longitudinal yang bila berkontraksi podium akan memendek dan air dialirkan ke ampulla sehingga ampulla membesar. Madreporit pada hewan ini merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh
Echinodermata mengunakan prinsip kerja sistem hidrolik tersebut untuk pergerakan tubuhnya. Cara bergeraknya dengan memompakan air ke kaki-kaki ambulakralnya, kemudian akan muncul tekanan hidrolik yang mengakibatkan tubuh ambulakral menjulur ke luar.
Sistem Respirasi
Organ respirasi Echinodermata meliputi insang kulit (papula), yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini di lindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di antara air laut dan cairan tubuh dari insang. Epithelium berperan dalam sirkulasi air untuk pernapasan. Dinding yang tipis kaya akan percabangan dan bagian tubuh lembab juga bertindak sebagai organ respirasi. Selain itu ada pula beberapa jenis Echinodermatayang bernafas dengan menggunakan kaki tabung.

Sistem Sirkulasi
Echinodermata belum memiliki sistem sikulasi sebenarnya karena sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi sehingga sukar diamati. Sistem sirkulasi untuk mengedarkan makanan terdiri dari system perihemalis dan system hemalis. Sistem perihemalis terdiri atas sinus perihemalis circumoralis, sinus radialis, sinus axialis dan sinus perihemalis aboralis.
Sedangkan sistem hemalis atau lacunar tersusun atas jaringan pengikat gelatinosa berongga-rongga (lacuna) dengan banyak leukosit. Sistem lacunar circumoralis adalah sinus perihemalis dan terbagi dalam pars eksterna dan pars interna yang dilanjutkan sinus axialis. Funiculus radialis ada dalam sinus perihemalis radialis dan membaginya menjadi dua bagian.
Organ axialis, sinus axialis dan canalis madreporicus bersama-sama menuju arah aboral. Di sana Ia berhubungan dengan rachis genitalis (pembuluh darah) yang mengelilingi mulut dan memberi lima pasang cabang yang dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. Masing-masing cabang tersebut akan berakhir pada gonad.

Sistem Ekskresi
Echinodermata tidak memiliki organ ekskretori khusus. Sisa metabolik dan sampah hasil ekskretori akan diambil atau diangkut oleh sel amoebosit dan secara difusi akan dibuang ke luar tubuh melalui dermal branchia. Kaki tabung dan caecum intestine dapat pula berfungsi sebagai organ ekskresi.

Sistem saraf
Sistem saraf masih tergolong primitive. Pusat saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut. Dari cincin saraf keluar lima barang saraf radial menuju ke lengan echinodermata. Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. System saraf terbagi menjadi:
• sistem saraf oral: terdiri dari cicin saraf di sekitar mulut, saraf radial yang masing-masing menuju sepanjang lengan di dasar alur ambulakral dan saraf subepidermal kompleks yang tertanam dalam epidermis di atas permukaan tubuh, termasuk insang.
• System saraf dalam atau hyponeural: berupa bentuk lapisan saraf (lange) bagian lateral dinding oral sinus hyponeural di epithelium coelomic. Di peristomial, saraf ini membentuk lima inter radial yang menebal di dari cincin saraf di diskus sei bagian dasar dari sinus cincin pada aboral sampai cincin saraf utama
• System saraf aboral atau coelomic: terdapat di bagian luar peritoneum parietal pada sisi aboral. Memiliki sebuah saraf pada masing-masing lengan. System ini menginnervasi otot tubuh danberfungsi motorik
• System saraf visceral: terdapat pada dinding usus , siste ini menginnervasi otot saluran pencernaan yang dihubungkan dengan reseptor fiseral

Organ sensorik
• Mata: maih sederhana, berpigmen dan berada di di dasar tentakel terminal.
• Tentakel terminal: memiliki sel sensorik yang sensitive terhadap makanan dan rangsang kimiawi lain.
• Sel neurosensori: sebagai tangoreseptor dan chemoreseptor. Berupa el ramping brbentuk gelendong berisi nucleus,banyak terdapat di batil isap dari podia, dasar spina, dan tentakel terminal.

2.5 Reproduksi Echinodermata
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, ada jantan dan betina. Terjadi fertilisasi eksternal (di luar tubuh) dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri dan bersilia. Larva ini berenang bebas di dalam air untuk mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
Secara aseksual kelompok echinodermata memiliki daya regenerasi yang tinggi. Hewan ini juga dapat beregenerasi dari bagian tubuhnya yang hilang contohnya bintang laut dan timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Organ tubuh yang hilang ini suatu saat akan tumbuh kembali.
2.6 Klasifikasi Echinodermata
Secara umum Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas utama yaitu:
a. Kelas Crinoidea
Crinoidea berbentuk seperti tumbuhan, hidup menetap di kedalaman 100 m atau lebih dan memiliki oral yang menghadap ke atas. Ukurannya tidak lebih dari 40 cm dengan warna mencolok. Lengannya yang berjumlah banyak mengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh), jumlah lengan kelipatan lima mengandung cabang-cabang kecil (pinula) untuk menangkap makanan. Cabang ini seperti hewan berbulu. Di kaliks terdapat mulut dan anus. Tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Rangka kapur dari kalsium karbonat sebagai rangka internal untuk perlindungan dan penegak. Memiliki tangkai panjang yang berguna untuk menempel pada bebatuan. Sistem syaraf berbentuk cincin yang bercabang pada tiap lengan. Contoh: Antedon sp (bisa berenang), Anemon sp (menyerupai pohon), dan Metacrinus (lili laut).
Mulut dan anus terletak sebelah menyebelah, mulut pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Anus sering terdapat pada kerucut yang menonjol. Pada bidang oral setiap lengan memiliki lekukan ambulakral seperti garis bersilia yang berisi tentakel menyerupain kaki buluh.
Sistem Pencernaan: Crinoidea makan dengan menyaring air atau plankton masuk ke celah ambulakral bersilia yang ada di lengan dan pinula untuk menggiring makanan masuk ke mulut. Organ pencernaan ada di calyx. Makanan dibuang melalui anus yang ada di dekat mulut. Memiliki Sebuah tangkai yang tumbuh dari cakram sering digunakan untuk melekatkan hewan pada substrat dasar, akibatnya mulut tetap di atas dan lengan-lengan seperti bulu menciptakan alat seperti jaring untuk menangkap dan mengangkut makanan ke mulut. l seperti kaki buluh. Coelom sempit dan gonad terdapat dalam pinnulae. Crinoidea mempunyai daya regenerasi besar sekali, bagian lengan atau calyx yang hilang akan dapat segera diperbaharui.
Sistem Reproduksi
Gonad terdapat pada ujung tangan-tangannya. Fertilisasi berlangsung internal. Beberapa kelas Crinoidea, melepaskan telur dalam air, tapi beberapa menahan tetap pada pinnulae sampai menetas. Larva yang masih muda sekali masih mendapat makanan dari kuning telur, tapi belum mempunyai mulut. Setelah beberapa hari dapat hidup bebas dan menempel dengan akhir bagian anterior dan kemudian berbentuk cangkir, lalu tumbuhlah lengannya. Beberapa Crinoidea menyimpan telurnya dalam tubuh.


b. Kelas Asteroidea
Bintang laut biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas dan gerakannya lamban. Golongan Asteroidea (Bintang Laut) ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit. Tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan. Permukaan kulitterdapat duri dengan berbagai ukuran. Alat organnya bercabang ke seluruh lengan.
System pencernaan: makanan bintang laut terdiri dari molusca dan crustacea. Dari mulut makanan masu ke esophagus yan pendek menuju ke kardiak lambung.dilanjutkan ke pilorus yang menerima saluran dari lima pasang kelenjar hepatis. Dari sini lalu dilanjutkan menuju usus halus lalu ke anus yang terbuka pada sisi aboral. Bagian kardiak lambung juga dapat ditonjolkan melalui mulut untuk menangkap makanan lalu mencernakannya baru kemudian kardiak ditarik kembali. Sehingga usus dan anus tidak berfungsi.
Reproduksi: Mempunyai jenis kelamin terpisah. Pada tiap penjuluran terdapat sepasang gonad. Masing-masing gonad berlubang pada sisi aboral. Telur dan sperma dicurahkan dalam satu musim dan fertilisasi terjadi di luar tubuh. Embrio akan tumbuh menjadi larva atau disebut juga bipinnaria yang berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
Sistem respirasi dan Ekskresi: Asteroidea bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermatayang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
Sistem Peredaran Darah: Sistem peredaran darah Echinodermata tereduksi sehimgga sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
Sistem Saraf: Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dalam cakram dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya.
c. Kelas ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx. Hewan ini banyak ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki). Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.
Pencernaan: Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur. Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulutnyaOphiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar dan buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut.
Sistem respirasi dan ekskresi: Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad).
Reproduksi: Kelamin terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar oleh bursal sacs. Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.
Sistem saraf: Terdiri atas cincin saraf utama yang bekerja di sekitar cakram utama. Ophiuroidea tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis. Pembuluh dari sistem vaskular air berakhir di kaki tabung.Sistem vaskular air umumnya memiliki satu madreporit. Kaki tabung tidak memiliki penghisap dan ampulla. Ophiuroidea memiliki kemampuan untuk meregenerasi kaki yang putus. Ophiuroidea menggunakan kemampuan ini untuk melarikan diri dari predator, seperti kadal, yang mampu memutuskan ekor mereka untuk membingungkan pengganggu.
d. Kelas echinoidea
Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Echinoidea memiliki tubuh simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian. Bentuk hampir bulat atau gepeng dengan kulit yang tertutup duri (test), tidak mempunyai tangan, rangka tersusun dari keping-keping zat kapur (laminae) yang tersusun berdekatan menjadi 20 buah baris radier. Gerakan lambat dengan kaki pembuluh (ambulakral) yang terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom. Pada bagian aboral terdapat anus, madreporit dan lubang genital. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Sistem pencernaan: memiliki saluran pencernaan yang sempurna. Makanannya terdiri dari rumput laut, organisme kecil dan hewan yang telah mati. Mulut dilengkapi lima buah gigi pada kerangka berkapuryang digerakkan otot lentera Aristoteles. Dari mulut makanan masuk ke esophagus, lalu menuju lambung yang berlobus kemudian ke usus yang berbalik arah dan berakhir di rektum
System respirasi: Echinoidea bernafas dengan menggunakan insang.
System saraf: echinoidea memiliki cincin saraf dengan lima buah cabang dengan sebuah pleksus saraf.
Reproduksi: Jenis kelamin terpisah. Lima buah gonad melekat pada sisi aboral test masing-masing bermuara sebagai porus genitalis pada papan genital. Fertilisasi terjadi secara eksternal kemudian tumbuh menjadi larva bersilia. Larva berbentuk simetris bilateral yang dapat berenang secara bebas dan disebut larva pluteus.
Echinoidea memiliki daya regenerasi tinggi (secara aseksual).
Landak laut biasanya hidup di daerah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, sumur-sumuran daerah pantai, dan muara sungai (dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawah karang).
e. Kelas Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus. Sistem pencernaan: mulut yang dikelilingi tentakel membawa makanan masuk ke mulut, kemudian menuju esophagus dilanjutkan ke lambung untuk dicerna. Lalu dilanjutkan menuju usus naik dan usus turun sampai ke kloaka dan dikeluarkan melalui anus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Air masuk dan keluar melalui anus.
Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.
Sistem respirasi: Disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Dilengkapi alat pembelaan diri berupa zat perekat yang di hasilkan dari anullus.
Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.

2.7 Peranan Echinodermata
Menguntungkan
Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.
• Sebagai makanan berprotein tinggi
Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur.
• Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.
Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut untuk peneitian.
• Anggota asteroidea bermanfaat sebagai detrivor yaitu pemakan materi organik, herbivora, karnivora, kotoran dan bangkai laut. Sehingga laut menjadi bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.
• Bulu babi merupakan salah satu jenis komoditas perairan yang gonadnya dimanfaatkan sebagai sumber pangan potensial. Gonad yang sering dicari adalah yang bertekstur kompak, padat, tidak berlendir, dan berwarna kuning cerah.
• Menjaga fungsi ekologis laut, sebgai hewan pembersih laut atau pantai karena memakan bangkai ataui sisa-sisa hewan yang terdapat di pantaiatau laut.
• Sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah
• Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder).

Merugikan
• Echinoidea dapat merusak binatang karang
• Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. bisa di jelaskan dari sistem sirkulasi echinodermata? karena banyak istilah-istilah seperti perihermalis, dll yang tidak dimengerti , bs tolong di berikan keterangan? terimakasih:)

    BalasHapus